Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGAJI SUMBER ILMU PENGETAHUAN



Sudah menjadi tradisi bahwa setiap bulan romadhon para pesantren mengadakan program ajian kitab kuning dengan cara bandongan. Berbagai macam kitab yang diaji dengan cara hataman, dengan  waktu terbatas selama romadhon tapi kontinyu beberapa pesantren dapat menghatamkan beberapa kitab. Hal ini jama’ diadakan oleh kalangan pesantren mulai dari pesantren kecil sampai pesantren besar. Mengaji kitab merupakan keniscayaan yang mesti terus dirawat  oleh para kaum sarungan, karena mengaji menjadi sumber suplemen bertambahnya ilmu pengetahuan. Mengaji merupakan sebuah kewajiban ummat islam dengan mengaji akan menjadi sumber pengetahuan ummat untuk mengetahui ajaran islam secara komprehensif. Dan mengaji menjadi sebuah pijakan belajar kepada dalil otoritatif atau sember  aslinya al-Qur’an dan al-Hadist atau kepada kitab-kitab salaf.
Mengaji merupakan keniscayaan yang mesti dirawaat dan dilestarikan keberadaanya, untuk memperdalam ajaran-ajaran islam dengan dalam dan benar, yang akhir-akhir seiring dengan perkembangan teknologi mulai ditinggalkan oleh sebagian orang, mereka hanya mengaji kepada mbh google sudah mulai memberi fatwa sehingga tidak jarang banyak yang salah karena tidak belajar kepada sumber aslinya.
Didalam mengaji kitab terdapat beberapa pesan dari KH. Maimon Zubair Sarang, beliau berpesan yang mungkin dapat dibuat pegangan dan pijakan para santri agar terus mengaji tampa henti. Pesan beliau antara lain adalah. Ngaji se tenan, ora usah miker bakal dadi opo, angger ngalim biso dadi opo-opo. Oran onok kemamfaatan zaman sak iki kejobo wonk iku biso ngaji. Pesan beliau kalau diresapi dengan mendalam mengandung arti yang sangat dalam. Sudah ngaji yang banyak tidak usah mikir jadi opo. Kalau alim nanti akan jadi dengan sendirinya. Pada zaman saat ini tidak ada kemamfaatan kecuali mengaji. Kira-kira begitu kalau diartikan. Hal ini selaras dengan perkataan seorang bahwa tidak ada orang yang dilahirkan dalam keadaan alim tampa belajar (mengaji). Maka sudah semestinya mengaji kita laksanakan dengan giat dan semangat dalam momen-momen ajian bulan romadhon ini.


Payeppen, 5 Romadhon 1439 H

Posting Komentar untuk "MENGAJI SUMBER ILMU PENGETAHUAN"