Agar Hati Menjadi Tenang

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
” Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati “. (Hadis Riwayat Bukhori).

Hati disebutkan dalam hadist di atas oleh Rasulullah SAW, dengan gambalang dan jelas, posisi hati sangat fundamental kedudukannya dan posisinya. Hati merupakan mentor penggerak di dalam tubuh manusia, hati merupakan sebuah raja dan organ tubuh yang lain merupakan pasukan yang siap menerima perintahnya, semua pekerjaan yang dilakukan pasti atas perintah dan keinginan hati.
Hati sebagai mobilisatator sebagai cerminan dari semua tingkah laku luar yang dikerjakan oleh manusia. Terkadang hal yang terlihat memukau casingnya tidak sesuai dengan kandungan dalam hatinya, pada kenyataanya banyak orang tertipu dengan tampilan luar padahal jauh dari panggang aslinya. Hal ini bertolak belakang dengan cara pandang Alloh. Alloh memandang dengan cara memandang hati dan amal perbuatan.
Lantas bagaimana agar hati selalu sehat, bersih, kaya, tidak gelisah, tidak resah, tidak susah, dan agar selalu tidak galau maka terdapat beberapa kiat-kiatnya, sala satu kiatnya adalah dengan rumus QALBU seperti yang diungkap oleh HM. Masykuri Abdurrahman dalam bukunya Hidup dilarang mislkin, beliau jelaskan sebagai berikut :
Qur’an dibaca dengan memahami makna dan artinya.
Al-Qur’an sebagai “Way Of Life” sebagai pedoman hidup menunjukkan pedoman hidup yang akan terus membimbing kepada yang lurus, menjawab segala permasalahan, mengobati segala penyakit yang menimpa, tidak ada penyakit hati yang tidak bisa di obati oleh al-Qur’an. Alloh tegaskan dalam firmannya yang berbunyi :
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).
Berteman dengan orang shalih
Dampak dari seorang teman sangat luar biasa sekali, akan berpengaruh dan berbekas bahkan bisa merubah segala bentuk kepribdian seorang hanya karena factor seorang teman. Maka seyoginya hati menjadi lapang terus dengan berteman orang sholeh yang terus memberi petunjuk dan bimbingan kepada tingkah laku kita. Dengan berteman orang sholeh akan dibimbing dan ditunjukan ke jalan yang benar dijauhkan dari maksiat. Sehingga hati menjadi tenang adem ayem. Dengan berteman orang sholeh maka hati kita menjadi tentram bersih dan suci tentu hati menjadi lapang. Sebaimana sabda Rasul yang berbunyi.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Berteman duduk dengan orang sholeh ibarat berdekatan dengan seorang penjual minyak wangi, bila dirimu tidak membeli, pasti di olesinya minyak sebagai promosi, paling tidak telah menikmati keharuman aromanya, sedangkan berteman duduk dengan jahat ibarat berdekatan dengan seorang pande besi, bila dirimu tidak terkena percikan api, paling tidak merasakan bau asap kurang sedap”. (HR. Abu Dawud).
Maka sangat jelas sekali bahwa berteman dengan orang sholeh berdampak terhadap seseorang untuk mengantarkan lebih taat kepada Alloh mengikuti perintahnya yang berimplikasi kepada ketenangan hati dan jiwa.
Salafussholeh berkata ada tiga perkara yang dapat menghilangkan kegalauan hati yaitu :
Mengingat Alloh SWt.
Duduk dengan para auliya’ dan orang-orang shalih.
Mendengarkan perkataan dari orang-orang bijak.
Hal ini semakin jelas bahwa berteman dengan orang sholeh bisa menyebabkan menghilangkan kegalauan hati yang selalu gelap gulita dengan berbagai factor, maka untuk mensucikan dan menentramkan salah satunya dengan berteman dengan orang sholeh.
Laparkan perut.

Melaparkan perut atau menyababkan perut tidak kenyang salah satu cara menentramkan hati dan merendahkan nafsu, salah satu agar tidak kenyang adalah dengan cara berpuasa. Berpuasa salah satu cara efisien dan efektif melatih diri untuk melaparkan perut. Dengan tidak terlalu kenyang akan menyebabkan keadaan hati stabil tidak emosi dan menyahatkan sesuai sabda nabi :
Berpuasalah karena sesungguhnya dengan berpuasa bisa menyehatkan tubuh

Dzikir malam diperlama.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya ; “Maukah kalian ku beritahu tentang amal yang paling baik dan bersih bagi harta milik kalian, paling mulia dalam derajat kalian, lebih baik daripada mendapat emas dan perak serta daripada kalian menghadapi musuh esok hari di mana kalian memenggal leher mereka dan merekapun memenggal leher mereka dan mereka pun memenggal leher kalian? Mereka (para sahabat) menjawab, tentu wahai Rasululloh SAW, beliau mengatakan “Dzikrullah azza wa jalla”.

Salah satu ibadah yang ringan dan mudah dikerjakan oleh siapapun adalah berdzikir kepada Alloh SWt, bisa dilaksanakan dimana saja, kapan saja dalam keadaan punya wudhu’ maupun tidak bahkan bisa dilaksanakan oleh para wanita yang dalam posisi haid. Namun fakta dilapangan meski dzikrullah ringan dan mudah masih sulit dijumpai didalam amaliahnya. Walau pada dasarnya dzikir bisa dilaksanakan dimana-mana bisa dikantor, dijalan, dikendaraan dan dimanapun berada dan dalam kondisi bagaimanapun. Tapi sedikit yang mengerjakannya.
Alloh tegaskan dalam al-Qur’an barang siapa yang ingat padaku maka niscaya Alloh akan mengingatnya, berdzikir mempunyai arti mengingat Alloh dengan dalam to’at terhadapNya sesuai dalam firmannya dalam surat al-Baqaroh ayat 152 yang berbunyi :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku,” (QS. Al-Baqarah : 152)

Dengan berdzikir bisa bisa mengetahui iman dan dapat menghilangkan dari kemunafikan dengan berdzikir menandakan iman kepada Alloh dan membenarkannya dan menjaga dari gangguan syetan dan mencegah dari api neraka. Sesuai dengan sabda nabi yang berbunyi :
ذكر الله علم ا لإ ئمان وبراءة من النفاق و حصن من الشيطان وحرز من النيران
Dan dzikir yang paling istimewa dan baik adalah dzikir pada waktu malam, disaat sepi dan sunyi disaat-saat manusia terbuai dalam mimpi indahnya, waktu yang sangat istimewa digunakan berdialog dengan RabbNya, bermunajat berdzikir, melapangkan dada dengan banyak berdzikir kepada Alloh SWt. Sesuai dengan firmanNya :
Allah Ta’ala memberikan jaminan/garansi bahwa hanya dengan mengingat Allah Ta’ala hati menjadi tentram dan tenang.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS. Ar-Ra’d : 28)

Utamakan sholat malam untuk bermunajat.
Shalat malam merupakan kebiasaan ulama’ ulama sholeh, pekerjaan yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mencintai dan dicintai Alloh, banyak orang bangun malam tapi bukan untuk melaksanakan sholat malam, waktunya hanya dihabiskan dengan sendau gurau, dan hal-hal yang kurang berfaidah. Padahal sholat malam merupakan salah satu ibadah yang utama setelah ibadah fardho.
Alloh tegaskan dalam al-Qur’an bahwa sholat tahajjud salah satu cara untuk mengangkat kamu tempat yang tinggi sesuai dengan firmanNya surat al-Isra’ ayat 79 ;;
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji."

Ketenangan dan ketenteraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat Tahajud memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab, dalam shalat Tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Ini sebagaimana firman Allah SWT, ''(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.'' (Ar-Ra'd: 28).