PERCAYA DIRI
Sering
dibuat penyemangat oleh santri, utamanya mereka yang ketepatan belajar kitab Idhotun
an-Nasyi’in kitab fenomenal karangan Syekh Mosthofa al-Ghalayani, kitab
yang bermuatan motivasi yang terus sesuai dengan konteks zaman, konon 150 tahun
yang lalu beliau karang, melalui beberapa tulisan beliau yang ditulis dikoran
kemudian disatukan. Diawal pembahas terdapat bab yang sering diingat oleh para
santri dan sering dijadikan motivasi al-Iqdam (Tampil kedepan).
Bab
awal dikitab ‘Idhotun an-Nasyi’in sering menjadi pegangan para santri
agar berani tampil kedepan, berani mengungkapkan gagasan, berani menyampaikan
ide dan pendapat didepan khalayak ramai, berani menguji mental dan lain
sebagainya, ditambah penjelasan al-Marhum Ustadz Moh. Mas’odi dulu ketika
menerangkan agar selalu optimis jauhkan sikap pesimis dalam diri para santri,
santri harus berani ambil bagian dalam setiap kesempatan, begitu keterangan
beliau menyemangati.
Namun
dilingkuangan santri ada beberapa hal
yang sering membuat minder, sehingga menyebabkan para santri tidak bisa
membedakan antara percaya diri dan sombong, ketika ada santri hendak tampil
kemuka mau maju kedepan untuk menyampaikan talentanya, seperti kegiatan mubalighin,
lomba, dll. Hampir dipastikan akan dicoba dengan sorakan-sorakan seperti kalimat hi…dan sorakan-sorakan
histeris lain yang kadang mematikan akal pikiran, apalagi pas tampil tidak sempurna
seperti ada salahnya tunggu saja sorakan
kompak dari para penonton yang hadir. Dan tidak jarang kata-kata mereka
menyakitkan, masih muda mau tampil wong banyak yang senior, masih baru mondok,
sok pintar dan lain-lain. Ini salah satu cara mindset mereka yang tidak bisa
membedakan antara sombong dan percaya diri.
Acapkali
kelebihan dianggap sebagai sesuatu yang jelek dan karenanya harus selalu
diingatkan untuk tidak menonjolkan kelebihan kita. Sehingga hal ini menghambat
mereka yang mempunyai kemampuan namun tidak percaya diri untuk tampil, karena
pikiran mereka sudah dipenuhi dengan rasa takut salah, takut disorakin, takut
dibully, mereka lebih senang dikatakan tidak tau dan berlindung dibawah
kata rendah diri, mereka lebih merasa aman dengan cara tidak ambil bagian dari
pada nanti pas disalahkan. Apalagi mendapat setempel sombong.
Pada
dasarnya latihan mental paling bagus dan top menurut hemat saya adalah tampil dihadapan
santri, mampu menyampaikan didepan santri jauh sangat berbeda dengan tampil
didepan selain santri, meyakinkan santri jauh lebih sulit meyakinkan audien
yang bukan santri, kata salah satu teman berpidato didepan santri itu bagaian abujeih
tasek (Memberi garam dilaut). membri nasehat orang yang lebih paham dan mengerti itu butuh seni tersendiri. Sehingga tidak heran jika para singa podium
mereka kebanyakan lahir dari kalangan
santri yang sudah sering tampi didepan santri. Tampil didepan santri bekal
utama siapkan mental baja, jika mampu
berbicara didepan santri serta mampu menginternalisasikan kedalam otak para
santri serta mampu memikat, maka jangan dikwatirkan lagi tampil di acara-acara
besar lainnya.
Menurut
prof nadir perbedaan orang sombong itu berbeda dengan orang percaya diri sebagai berikut. Orang sombong
menganggap dirinya paling besar dan pintar dari pada orang lain. Orang percaya
diri akan menganggap semua orang punya talenta dan kelebihan masing-masing.
Orang
sombong akan merasa lebih tau dibandingkan orang lain tentang dirinya dan orang
lain. Orang yang percaya diri akan selalu menerima nasehat baik masukkan dan
arahan dari orang lain.
Orang
sombong akan menolak kebenaran jika bertentangan dengan pendapatnya. Orang percaya
diri tidak taku mengakui kesalahan dan siap untuk merubahnya.
Orang
sombong merasa senang jika orang lain melakukan kesalahan, sedangkan orang
percaya diri suka membantu kesuksesan orang lain.
Orang
sombong akan merasa terhina hanya diberi waktu 5 menit atau waktu yang sebentar
sekali. Dan orang percaya diri akan memamfaatkan 5 menit waktu yang disediakan
dengan persiapan matang dan sebaik baiknya sehingga 5 menit penampilannya
memukai dan akan selalu dikenang oleh para penonton. Maka, percaya diri tampil
kedepan itu sangat penting. Karena jika
kita santri yang ‘alim yang sudah cendekia diam tidak mau tampil, maka akan
dikuasai oleh mereka yang sok alim, sok pintar ambil bagian sehingga akibatnya
akan kalian rasakan sendiri.
5
Romadhan 1441 H
Posting Komentar untuk "PERCAYA DIRI "