Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TIDAK AKAN SALAH ALAMAT


Pernah suatu ketika seorang teman yang sedang bekerja menjual kuliner di kawasan sae selera pamekasan bercerita. Di saat sedang menunggu pelanggan untuk mecicipi masakannya ada sebuah mobil bagus berhenti tepat di tempat di berjualan, terbayang dalam angannya bahwa akan membeli makanannya, melihat dari mobil yang parkir tepat di tempat berjualan, dia berkeyakinan bahwa sang pemilik mobil akan membeli banyak porsi, melihat mobil yang parkir, dia bersemangat menyambut sang pemilik mobil ketika masuk kelapak dia, dan terbayang akan membeli masakan dia.

Dia awali dengan senyuman sumringah, sembari ingin memberikan daftar menu yang dia jual, ternyata sang pemilik mobil langsung lebih awal menyapa, dengan sebuah pertanyaan ? pak.... permisi bisa numpang nanya, kalau bapak ini kira-kira dimana ya rumahnya, dengan sangat terpaksa dia jawab sebelah pak, kesemangatan dia tiba tiba hilang, karena jauh daru dugaan yang dia kira.


Selang beberapa jam saat dia masih tertegun karena sudah larut malam dan jualannya masih banyak yang belum laku, dia terbayang dengan anak istri dan kebutuhan di rumahnya. Tiba tiba ada orang berpakaian compang camping menghampiri, dia berkeyakinan bahwa dia adalah pengemis yang minta uang, sehingga membuyarkan ingatan akan anak dan istri di rumah, kemudian orang tersebut menyapa dengan sopan dan halus, pak… masih ada ya... makanannya, dia menjawab masih pak, kalau masih ada, saya mau beli 10 porsi dan bungkus ya pak, dia tertegun dan seakan tidak percaya dengan omongan orang tersebut, sehingga dia bergegas memasaknya.

Dengan kisah di atas, kita harus sadar dan menyadari bahwa rezeqi tidak akan salah alamat dan tidak akan pernah bergeser sedetik pun, dan terkadang rezeqi datangnya melalui berbagai pelantara, yang telah Alloh tentukan kepada para hambaNya. Kalau bukan rezeqinya tidak akan datang dan menghampiri tapi jika sudah rezeqinya maka dengan sendirinya akan menghampiri. Sesuai dengan bagian yang telah Alloh tentukan.


Ada juga kisah menarik mengenai rezeqi, ada seorang teman yang mempunyai sebuah bakat dalam bidang orasi, pada suatu ketika dia di undang untuk mengisi sebuah acara yang lumayan besar, banyak tamu undangan mulai dari orang alit sampai orang kelas elit, dan kebetulan dia didapuk sebagai salah satu pembicara, karena diminta maka dia percaya diri untuk menyampaikan orasinya, dan terbayang dalam otaknya sebuah honor yang lumayan besar, mengingat acara besar dan dihadiri orang-orang penting, tentu dia berkeyakinan bahwa dia akan mendapatkan honor besar, dan sudah banyak agenda yang dia bayangkan dengan  honor tersebut, singkat cerita dia sudah mengisi dan acarapun selesai.

Alhamdulillah ketika hendak pulang sang panitia menghampiri dan dia mendapatkan 2 M : " Makasih, Mas" tanpa ada honor dan lainnya. Dia hanya mendapatkan seutas senyuman dan tepuk dibahu dari panitia atas kehadirannya. Pulangpun dengan perasaan kurang move on karena tidak sesuai dengan yang dipikirkan.



Dan pernah suatu ketika sang teman ini  diajak temannya untuk menjadi sopir untuk menghadiri sebuah acara, dengan penuh ihlas tawakkal pasrah  dia mengiyakan ajakan temannya, tanpa memikirkan honor dan lain lain. Dan acaranya tidak begitu besar hanya kecil-kecilan, tapi ternyata dia sebagai sopir juga mendapatkan bagian yang tidak jauh berbeda dengan temannya yang mengisi acara.

Dari kisah di atas masalah rezeqi jangan ukur dengan otak manusi yang sangat terbatas, yang penting ada ikhtiyar ihlas dan tawakkal. Karena ada sebuah kalam bijak bahwa, 'rezeqi tau alamat kita. Kata orang madura Mon rezeqinah se canting tak kerah olleh sa ember.  

Posting Komentar untuk "TIDAK AKAN SALAH ALAMAT"