Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKHLAS JALAN MENUJU RIDHO ILAHI



العمل جسم روحه الاخلاص
(Pekerjaan bagaikan jasad dan ruhnya adalah Ikhlas)

Ikhlas hubungannya dengan hati, hati sebagai organ vital dalam tubuh manusia mempunyai peranan penting mengorganisator seluruh anggota tubuh, Ikhlas tempatnya didalam hati tidak ada yang bisa mendeteksi bahwa seseorang Ikhlas dan tidak, karena Ikhlas merupakan perkara sir (samar). Dan Ikhlas ini membuat semua perkara berarti dan bernilai dan ridho’ Alloh akan diraihnya. Ikhlas mengerjakan semua perkara hanya ingin mendapat Ridho Alloh, semua pekerjaan dilakukan berlandaskan Alloh semata bukan lainnya.
Dalam sebuah hadis qudsi, Rosululloh  SAW bersabda: “Aku pernah bertanya kepada Jibril AS tentang ikhlas. Lalu Jibril AS berkata, ‘Aku telah menanyakan hal itu kepada Alloh SAW, lalu Alloh SAW berfirman: ‘(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasia-Ku, yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang Kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”.
Ikhlas sendiri merupakan pekerjaan hati yang tidak akan tampak secara zahir. Orang yang ikhlas adalah orang yang mampu melepaskan segala bentuk keinginan kecuali hanya kepada Alloh SWT. Menjauhkan diri dari sikap riya’ menjauhkan semua amal perbuatan dari nilai yang sangat rendah dan hina, menjauhkan niat dan keinginan bersandar kepada selain Alloh.
Amal perbuatan apapun jika berlandaskan ikhlas akan bernilai dan sulit untuk membekas, jika tidak ikhlas sulit mendapatkan ridho dari Alloh, iklaslah yang menyebabkan semua perkara bernilai para ulama’ mengatakan : Apapun yang dasarnya karena Alloh maka akan terus bersambung barokahnya, dan amal perbuatan jika dasarnya bukan karena Alloh maka akan terpisah pisah dan tidak akan bernilai.

Ikhlas merupakan pondasi yang mesti dibangun dan dijaga agar menjadi pertahanan yang kokoh, amal akan hampa dan sirna jika tidak didasari keIkhlasan, ikhlas yang menyebabkan semua perkara tidak rusak dan bernilai Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ لَا يَقْبَلُ مِنَ اْلعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ خَالِصًا وَابْتَغَى بِهِ وَجْهَهُ
Artinya: “Sesungguhnya Alloh SWT tidak menerima sebuah amal, kecuali amal tersebut semata-mata ikhlas karena-Nya.
Sudah banyak kita saksikan banyak ummat bekerja namun dalam pekerjaannya tidak meninggalkan bekas yang baik, dan apa yang diinginkan tidak terkabulkan, bahkan kebalikan yang diinginkan yang diraihnya, tidak ada lain jawabannya karena Ikhlas tidak menjadi dasar dalam semua amalnya.  Syekh mostofa al-Galayani mengatakan bawah orang yang mengerjakan perkara tidak didasari niat yang Ikhlas bagaikan orang yang memasuki sungai yang dangkal. Yang tidak bisa memasuki kedalam lubuknya lautan. Orang yang mengerjakan perkara dengan berdasarkan ikhlas untuk ummat, maka para ummat akan bersimpati mendorong mendukung dan akan memberi pertolongan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, akan tumbuh berkembang serta akan bernilai dan mendapat ridho dari Ilahi.
Konon ada cerita menarik pada saat nabi Adam diturunkan oleh Alloh ke surga, maka Nabi Adam merasa kesepian karena tidak mempunyai teman karena hawa diturunkan di tempat yang berjauhan dengan Nabi Adam As. Sehingga pada suatu ketika datanglah kijang untuk menyapa dan menghiburnya, kijang datang berimpati dengan dasar Ikhlas semata karena Alloh, sehingga kijang diakhir cerita di usap oleh Nabi Adam dari kepala sampai buntut sehingga kijang menjadi hewan yang istimewa harus seketika, dan konon kijang banyak mengandung faidah, kulit kijang bisa dijadikan ajimat, darahnya menjadi minyak music, dan lainnya. Ditengah jalan kijang bertemu dengan hewan yang lain seperti sapi, kambing, kuda dan lainnya, semua kompak bertanya kamu kok harum wahai kijang tanya hewan yang lain, kijang menjawab saya tadi ketemu dengan manusia namanya Adam As, saya diusap dan seketika saya menjadi harum, maka semua bersepakat untuk datang agar harum sama dengan kijang, apa yang tejadi hewan yang lain tetap tidak berubah beda dengan kijang. Mengapa demikian bisa terjadi tiada lain sebabnya karena beda niat, kijang datang ke Adam Ikhlas karena Alloh sedangkan hewan lainny berniat agar harum, sehingga tidak harum jadinya.
Orang Ikhlas akan memberikan dampak yang membekas dalam hati manusia meski omongan dab perkataanya tidak fasih. Hal ini seperti yang dikatakan oleh salafus sholeh para ulama perkataanny santai tidak fasih tapi mudah menyentuh dan sulit hilang tiada lain karena hatinya menyambung dengan Alloh. Ikhlas jadi dasar. Dan perkataan orang yang riya’ orang yang ingin di puji meski fasih sulit untuk menyentuh dan sulit untuk membekas dihati ummat. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh imam al hadad :
كلا م اهل الإصلاص و الصدق نور و بركة و إن كان غير فصيح # و كلا م أهل الريأ و التكليف ظلمة و خثيبة و ان كان فصيحا
Dengan ini menjadi jelas bahwa Ikhlas menjadi kunci mempengaruhi semua amal perbuatan yang dikerjakan oleh manusia, Ikhlas hanya karena Alloh SWT, jika Alloh tujuan utama dan pertama maka semuanya akan dimudahkan oleh Alloh tapi juga sebaliknya. Dan tidak bisa diganggu oleh syaithan adalah orang – orang yang Ikhlas, dan orang Ikhlas inilah kelak yang akan tersenyum bahagia melihat buah dari yang dikerjakan dimuka bumi, dan akan merugi dan sengsara mereka yang bekerja bukan karena Alloh. Wallohu a’lam.


Posting Komentar untuk "IKHLAS JALAN MENUJU RIDHO ILAHI"