Intensifkan Berdiskusi
Berdiskusi.
Tidak akan rugi.
Utamanya para santri.
Antar lain saling melengkapi.
Kandungan kitab kuning dibahas rinci.
Jika ingin tetap ilmu bermudzakaroh ulama menasihati.
Dengan diulangi secara intensif maka suatu saat akan menguasai.
Agar menjadi santri yang Alim dengan penguasaan ilmu tinggi.
Sehingga jadi orang yang berarti.
Banyak ilmu dikuasai.
Bukan jahili.
Ayo diskusi.
Pertajam naluri.
Adu argumentasi.
Saling i'tirod melengkapi.
Seperti para ulama' mendahului.
Habiskan waktu beribadah dan mengaji.
Agar kebiasaan ini tidak punah jadi tradisi.
Bukan hilang karena termakan zama moderenisasi.
Tradisi salaf mesti kita jaga agar terus terlestari.
Meski zaman terus alami disrupsi.
Mesti terus terjaga sampai nanti.
Menjaganya tanpa henti.
Untuk mengasah diri.
Maka intensifkan kegiatan ngaji.
Meski kegiatan padat tanpa henti.
Agar mempunyai skil dan kompetensi.
Topang dengan serius berdiskusi.
Seperti batshul Masa'il ikut berpartisipasi.
Atau mudzakarah selalu ikut tidak pernah absen meski sekali.
Dengan begitu frekuensi keilmuan akan mengalami inflasi.
Sehingga tidak mengalami yang namanya stagnasi.
Ayo berdiskusi.
Dengan kawan dan santri.
Jangan buang waktu tanpa arti.
Waktu yang berlalu tidak akan kembali.
Agar tidak menjadi orang yang sangat rugi.
Karena membuang buah waktu tanpa menambah ilmu didalam diri.
Bagaimana tidak menjadi jika Mothola'ah tanpa henti seperti Ibnu jauzi.
Yang waktunya habis hanya Mothola'ah berdiskusi dan ibadah kepada Ilahi Robbi.
Jika masih belom istiqomah berdiskusi.
Atau belum pernah sama sekali
Ayo segara bangkit memulai.
Tidak ada kata lamabat jika punya niat dihati.
Bismillah Istiqomah berdiskusi dan ngaji.
Seperti perkataaan para santri.
Mondok sampai beristri.
Ngaji sampai mati.
Panyeppen, 15 September 2021
Moh. Abdulloh Zain
Posting Komentar untuk "Intensifkan Berdiskusi"