Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membaca Membaca


 Iqro'

Ayat pertama.

Perintah membaca.

Di dalam gua Hira.

Rosululloh menerimanya.

Sebuah perintah langsung dari Alloh subhanallah wata'ala.


Ayo membaca.

Apa saja yang disuka.

Dimana saja kapan saja.

Jadikan kebiasaan tanpa jeda.

Seperti para ulama' dahulu kala.

Yang intensif tanpa pernah sekalipun jeda.

Sehingga mampu melahirkan ribuan karya.

Sampai saat ini kita berjejer rapi di lemari rak baca.

Bagaimana bisa menguasai keilmuan jika lebih banyak main HP dari membaca.


Jika ingin pede ketika bicara.

Maka lahaplah kitab buku dibaca.

Jangan hanya berjejer dieltase tanpa pernah menyentuhnya.

Atau berdebu debu tak terawat karena lebih aktif HP dan lainnya.

Bagaimana bisa menjadi cendekia.

Jika masih miskin membaca.

Sangat ironis tingkat literasi Indonesia.

Berada diperingkat terendah dan bawah dunia.

Jika dengan demikian ini musibah kecil kita bersama.


Jika minat banyak rendah sekali.

Maka akan menyebabkan diri grogi.

Saat mengambil sikap miskin argumentasi.

Hanya ngomong tidak beraturan disana sini.

Buat diri kingkung tak bernyali.

Karena otaknya tidak berisi.

Akibat membaca tidak jadi hoby.


Momentum hari perpustakaan.

Mari kita semarakkan dan galakkan.

Tradisi ulama menulis membaca waktu mereka habiskan.

Jangan hanya tinggal nama atau hanya kenangan.

Bergerak bersama menjadi membaca sebuah kebiasaan.

InysaAlloh akan berdaya adidaya disuatu zaman.

Jika tidak demikian maka akan menjadi penonton dan penepuk tangan.


Membaca hari ini.

Sangat mudah ditemui.

Diberbagai tempat asal ada kemauan diri.

Di HP sudah ribuan sumber bacaan tak bisa dihitung dengan jari.

Jika ada kemauan maka menyebabkan berkeimuan tinggi.

Hidupkan literasi demi masa depan cerah suatu saat nanti 


Selamat hari perpustakaan Nasional


Moh. Abdulloh Zain

Panyeppen, 14 September 2021



Posting Komentar untuk "Membaca Membaca "