Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Do'a dan ke sholehah Ibu Lahirkan Anak Sholeh sholehah

 


Langkah kakinya terlihat santay, sambil mengikatkan surban ke lehernya, santay bersahaja senyum sumringah, penuh Wibawa baru saja datang sholat jum'at, semilir angin bersepoi bersama dengan sapaannya yang lembut,  teduh sejuk ada kebahagiaan dibalik raut wajahnya yang sudah tidak muda lagi.

Kealiman dan kesholehanya tidak bisa diragukan lagi, setiap perkataannya mengandung hikmah bijaksana, sesekali menukil kalam ulama ulama salaf, membuat diri yang jahil ini takjub tidak bisa menangkap aliran aliran pembicaraan yang sahdu, dalam penuh ilmu dan wawasan. Kedalaman ilmunya tidak bisa diragukan lagi, setiap untaian kata-katanya selalu bersama dengan maqolah ulama'.

Seketika beliau minta tolong kepada anaknya untuk mengambilkan buku catatan beliau, setelah diserahkan oleh  putranya, terdapat catatan catatan anggitan tangan beliau yang beliau dapatkan ketika beliau motholaah, beliau perlihatkan beberapa catatan yang begitu banyak hasil tulisan tangan beliau, ini menandakan bahwa beliau mempunyai kebiasaan motholaah dan belajar.  Sehingga tidak heran jika beliau luas akan ilmu pengetahuan, kaya akan wawasan, membuat saya sangat kagum kepada beliau.

Beliau sedikit berpesan kepada tamu yang mengharap barokah kepada beliau karena anaknya tidak kerasan di pondok, beliau berpesan angkat tangan dekat diri kepada Ilaihi Robbi, utamanya ibu dawuh beliau sembari mencatat amalan amalan khusus agar anak diberi futuh, penuh semangat beliau berpesan bahwa kesholehaan seorang ibu akan mengantarkan kepada kesholehan dan kesholehan anak.

Tidak heran jika putra putra beliau alim alim dan sholeh, minimal putranya hafal alfiyah, ternyata resep beliau mampu mencetak anaknya menjadi sholeh sholehah adalah ibunya ketika berdoa khusus putranya selalu menangis, dan ini istiqomah dilakukan setiap selesai sholat tiada henti dawuh beliuau dalam ceritanya. Peran do'a seorang ibu sangat menentukan terhadap keberhasilan seorang anak anaknya.

Tidak heran jika putra putra beliau lahir menjadi sosok yang sholeh sholehah, alim aliman hafal beberapa kitab seperti Nadhom Alfiya ibnu malik dll, dan ada yang menjdi penulis Nasional, banyak karangannya setiap bulan hampir menerbitkan buku, ternyata salah satu rahasianya adalah doa barokah seorang ibu yang tanpa henti mendoakan anaknya.

Kealiman beliau selalu menekankan kepada Putra putranya agar senantiasa istiqomah belajar, istiqomah berjemaah, hal ini bukan hanya mengarahkan tapi beliau senantiasa memberi contoh, memberi suri tauladan di tengah tengah kehidupan putranya, terbukti beliau senantiasa berjemaah ke masjid tanpa henti, dengan berjalan kaki meski dalam kondisi tidak sehat, kecintaan beliau kepada ilmu  dan keistiqomahan beliau dalam beribadah mengantarkan putra putrinya menjadi anak sholeh sholehah. 

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Syaikhona KH. Maimun Zubair atau yang akrab dipanggil Mbah Moen, Kyai karismatik asal Sarang, Rembang, Jawa Tengah perah berpesan untuk jangan cari istri yang pintar urusan dunia.

Mbah Moen memberi saran kepada para santrinya untuk mencari isti yang suka berdzikir atau pintar urusan akhirat, karena menurut beliau urusan dunia adalah kewajiban suami.

Mbah Moen pernah mengungkapkan bahwa kesolehan anak dalam suatu rumah tangga bergantung pada kesolehan ibunya. “Ketika kamu memilih istri, carilah wanita atau calon istri yang tidak terlalu tahu akan dunia. Karena kesolehan anakmu bergantung pada seberapa solehah ibunya."  dawuh Mbah Moen.

Mbah Moen juga pernah menjelaskan bahwa beberapa kisah istri para sahabat Rasullullah Muhammad SAW.

Seperti kisah sahabat Abbas ra, beliau menikahi wanita yang tidak suka berhias, sampai suatu saat Abbas ra, meresa malu saat bepergian dengan istrinya. Namun, beliau mempunyai anak yang sangat soleh, yaitu Abdullah ibnu Abbas.

Selain itu, juga kisah Sayyid Husain cucu Rasulullah-pun punya istri dari keturunan Raja Persia. Meski berasal dari Putri Raja, setelah menjadi istri Husain, dirinya menjadi wanita yang tidak mencintai dunia. Maka kemudian dikaruniai anak Ali Zainal Abidin bin Husain, anak paling soleh dan alim dari keturunan Rasulullah SAW.


Bahkan, menurut penuturan Mbah Moen, para Kyai dari Sarang, Rembang, Jawa Tengah bisa menjadi alim, karena dahulu nenek-nenek mereka rutin berpuasa.


Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran pada Al-Baqarah ayat 223:


:نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ”


Semoga kita dikaruniai keturunan sholeh sholehah.  Aminn



Semoga kita bisa meneladani dan anak anak kita dijadikan anak sholeh sholehah. Aminnn

Posting Komentar untuk "Do'a dan ke sholehah Ibu Lahirkan Anak Sholeh sholehah "