BERKHIDMAT SUMBER BAROKAH
Berawal dari story yang saya tulis iseng, sambil memotret matahari yang mulai masuk keparaduannya, saya potret dengan HP jadulku, sambil saya tulis kalimat sederhana yang melintas diotak, kalau hanya buat resolusi tanpa aksi maka tidak pernah berarti, yang membuat berarti adalah aksi. Setelah saya tulis terdapat beberapa tanggapan dari nomor HP yang sekontak.
Dari beberapa tanggapan dari netizen, ada yang membuat kami terjadi diskusi dan dialog panjang, sang guru panutan memberi komentar, sangat sangat inspiratif, dan beliau tambahkan pemikiran yang brilian akan menumbuhkan banyak karya, tapi hal itu jika kita realisasikan, tulis beliau seakan sedang menasihatiku, sesekali saya mencoba membalasnya, Ide itu murah yang murah aksi, inspirasi itu fana yang nyata aksi, inspirasi mudah hilang tuangkan jadi karya maka akan abadi. Saya coba membalas sembari kaku untuk membalasnya, karena saya bayangkan sedang duduk bersimpuh dihadapannya, seakan-akan sedang asyik mendengar petuah petuah bervitamin dari beliau, menjadi perjalanan tambah asyik dari Surabaya menuju madura.
Terus beliau menasehati melalui watsapp, Galilah Potensi Seluas-luasnya, tapi juga tidak Mengesampingkan nilai pengabdian yang akan Menjadi Sumber barokah, pengabdian merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan barokah dawuhnya, santri yang penting dapat barokah, dan mengabdi itu kunci untuk mendapatkan barokah, hal ini sesuai dengan dawuh syaikhona RKH. Moh. Mudatstsir Badruddin.
العلم با التعلم والبركة با الخدمة والاستقامة والاخلاص
Ilmu bisa diperoleh dengan belajar, dan barokah bisa didapat dengan khidmat, istiqomah dan ikhlas.
Khidmat salah satu peluang besar untuk mendapatkan barokah, ada sebuah kisah tentang seseorang yang ingin mengabdi kepada seorang yang sudah mashur kealimannya dan memiliki beberapa murid.
Pada suatu ketika datanglah orang yang ingin mengabdi kepada kiai tersebut dan berkata “saya ingin mengabdi guru” namun dengan nada yang santun, kiai itu menjawab “ditempat ini sudah ada yang mengurusi setiap pekerjaan masing-masing oleh para santri”. Tetapi kiai itu melanjutkan perkataannya “jika kamu benar-benar ingin mengabdi, susunlan sandal yang ada dimusholla milik para santri”. Dengan ikhlasnya orang itu mengikuti perkataan kiai tersebut hingga dia selalu medapatkan kebaikan berkat pengabdian kepada tholibul ilmi. Karena pada dasarnya khidmad berbentuk apa saja yang terpenting ada kesungguhan dan keikhlasannya. Meskipun ilmu sedikit tapi barokah dan mamfaat bisa mengantarkan seseorang mempunyai kecintaan kepada Alloh dan Rosulnya. Banyak kisah para santri menjadi luar biasa dan ternama karena mendapatkan barokah dengan cara khidmat.
Terus beliau berpesan terus lakukan hal hal baik dan positif tanpa batas, terus jangan pernah lelah berbagi, memotivasi, mengarahkan, dan saling menasehati untuk kebaikan dan hal hal yang bernilai baik, sesekali saya menjawab. Sejatinya berbuat baik kepada orang lain adalah berbuat baik kepada diri sendiri, kemudian beliau menjawab, yakinlah balasan baik itu dengan sendirinya akan terbalaskan, jangan pernah kwatir tuturnya, hal ini dibenarkan dalam al Qur'an [Surat Ar-Rahman: 60]
{ هَلۡ جَزَاۤءُ ٱلۡإِحۡسَـٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَـٰنُ }
Semua akan dimudahkan jika sudah waktunya, karena dibalik kesuksesan pasti karena ada do'a yang ter ijabahkan dari orang tua dan guru bukan karena kita hebat, kata saya kepada beliau,. Tanpa guru dan para masyaikh kita hanyalah butiran debu cong, beliau ber api api berpesan bahwa tanpa pondok (guru) yang telah mengajarkan banyak hal, kita bukan siapa siapa dan hanya butiran debu yang berterbangan, gurulah yang telah membentuk kita sedemikian rupa agar bisa mengenal Robb, sesuai dengan yang diriwayatkan oleh Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi bahwasannya,
لَوْ لاَ اْلمُرَبِّيْ مَا عَرَفْتُ رَبِّيْ
“Jika bukan kerana guruku, mana mungkin aku dapat mengenal akan Tuhanku.”
Semoga Jiwa raga kita terus terkoneksi dengan para guru Kita, dann semoga kita tergolong santri yang di cintai guru guru kita. Sehingga barokah dari para guru terus mengalir tanpa henti. Perjalan pulang sambil dinasehatin meski virtual seakan berhadapan, membasahi bathin yang mulai kering, menghidupkan kembali ghiroh kesemangatan agar terus berkarya, mengerjakan hal hal baik, berbuat baik tanpa batas, sambil terus tanpa henti berkhidmat dengan ihlas kepada para guru, masyaikh, maka InsyaAlloh keberkahan akan senantiasa menyertai. Aminnn
Posting Komentar untuk "BERKHIDMAT SUMBER BAROKAH"