TOTALITAS, MERAWAT DAN SABAR KUNCI KESUKSESAN
Ada tiga nasehat keren dari seorang sahabat, yang saat ini sukses menjadi pengusaha, diusia terbilang relatif muda, dia sukses membangun usaha dari nol, sampai sekarang berjalan dan terus bertambah omsetnya setiap tahunnya, berlatarbelakang belakang lahir dan dibesarkan dari keluarga pengusaha, tidak membuat dirinya bangga dengan mengandalkan sang orang tua yang telah sukses menjadi pengusaha.
Prinsip dia sederhana tapi luar biasa, jika orang lain bisa maka saya juga harus bisa, jika orang lain tidak bisa maka saya harus pertama kali yang mengawali untuk bisa, kalau orang bisa maka saya wajib bisa juga, karena sama sama manusia dan sama sama berhak sukses kata dia, kesuksesan bukan monopoli satu orang, tapi kesuksesan adalah akibat dari kemauan dan proses panjang, kunci sukses konsepnya adalah sederhana apapun bentuknya, mau berusaha, berkarya berkarir dan apa saja ada tiga katanya, jek tangkungih (jangan tanggung tanggung) openih (rawat) pasabber (sabar) kisah dia.
Setengah setengah dalam apapun, tidak totalitas dalam apa saja akan menghasilkan hasil yang tidak seberapa juga, maka seyogyanya bagi mereka yang ingin berusaha, berkarya dan berkarir. Maka wajib totalitas untuk mensukseskan mimpi dan cita cita nya. Kerja keras bentuk konkret dari upaya meraih keinginan yang ingin dicapai, kerja keras merupakan perintah dalam ajaran Islam.
Islam sangat menganjurkan kepada kita untuk bergerak dan berkarya selama hayat masih di kandung badan. Rosululloh mengingatkan agar umatnya senantiasa berusaha dan berhati-hati terhadap waktu luang. Waktu kosong bisa menjadi ladang subur bagi setan untuk menanamkan kemungkaran. Dengan demikian, bekerja adalah jalan lain untuk membendung kejahatan. Dengan kata lain, orang yang bekerja keras hakikatnya sedang merintis jalan kemuliaan. Berjuang, berkarya, berusaha, dan bekerja adalah keniscayaan dalam hidup, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Menurut Ibnu Atsir, bekerja termasuk bagian dari sunnah para nabi. Nabi Zakaria Alaihissalam adalah tukang kayu. Nabi Daud Alaihissalam membuat baju besi dan menjualnya sendiri. Bahkan sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah, Nabi Daud itu tidak akan makan kecuali dari hasil jerih payahnya sendiri. Siapa yang tidak mengenal Nabiyulloh Daud Alaihissalam? Selain seorang nabi, telah diberi oleh Alloh Subhanahu wa Taala kekuasaan dan harta yang melimpah. Walau begitu, tidak merasa gengsi untuk bekerja dengan tangannya sendiri guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Nabi daud tidak mengajarkan berpangku tangan dan mengharap belas kasih dari orang lain atau dari umat yang dipimpinnya.
Para ulama melahirkan banyak karya karena totalitas dalam belajar, mengajar dan berkarya, sehingga banyak kisah ulama yang totalitasnya perlu kita tiru, makanpun harus disuapin sang istri dan masih belum ingat kalau sedang disuapin, ada yang menemui tamu tapi tetap motholaah, dan ini bukan hanya musiman, tapi secara istiqomah sampai ada ulama yang wafat dalam keadaan belajar, kitabnya ada di atas dadanya. Para pengusaha yang sukses mereka kebanyakan dalam sehari semalam hanya tidur beberapa jam saja, karena totalitas dalam membangun usaha dan bisnisnya, bagaimana tidak sukes jika totalitas.
Setelah totalitas maka rumus nomer dua adalah pekerjaan yang sedang dirintis mesti harus dirawat, dibangun sistem management yang tepat sasaran, cocok dan sesuai dengan tatanan dan tuntunan ajaran agama. Awal awal merintis usaha mesti akan sedikit mengalami kesulitan, kerepotan tapi harus dihadapi, hasil sedikit bahkan mungkin tidak ada pelanggan. Atau berkarya tapi berulang kali ditolak oleh penerbit atau tidak diminati dipasaran maka mesti terus dirawat, diopenin dengan perlahan-lahan. Karena apapun tidak ada yang langsung besar mesti berawal dari yang kecil, dan apapun tidak akan langsung sukses mesti melalui beberapa tahapan proses. Berkali-kali jatuh dan bangun lagi.
Tidak kalah penting dari totalitas adalah merawat pekerjaan yang sedang ditekunin, dari hal hal kecil sampai menjadi besar, seperti menanam tanaman mesti harus dirawat, disiram, diberi pupuk, dengan tekun dan istiqomah membuang rumput dan semacamnya dengan kontinyu dan istiqomah, sehingga pada akhirnya menghasilkan buah, merawat sejak menanam sampai tumbuh besar. Buah yang dipetik adalah hasil tanaman yang ditanam dan dirawat, bagaimana bisa memetik buah jika tidak pernah menan dan merawat.
Totalitas dan merawat telah dilakukan maka tidak kalah penting dan harus menjadi pegangan dan senjata adalah SABAR. Sabar adalah kunci kemenangan, sabar adalah pondasi menaklukkan impian, sabar modal utama dari semua hal yang ingin ditaklukkan, dengan sabar apapun bisa kita raih dalam genggaman :
ألا بالصبر تبلغ ما تريدُ
Dengan sabar akan sampai kepada apa yang di inginkan.
Sabar membangun, sabar merintis, sabar merawat dan sabar menjaga serta sabar menghadapi rintangan rintangan, sabar ketika menghadapi kesulitan, sabar dengan semua cobaan cobaan, karena pemenang dilahirkan, pemenang diciptakan bukan berpangku tangan, dan sabar adalah kunci dari kemenangan.
Jika tiga hal jadi pegangan Jek Tangkungih, Openih pas sabbar, InsyaAlloh kesuksesan akan kita raih, tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, semoga oleh Alloh dipermudahkan mendapatkan apa yang kita inginkan dengan penuh keridhoan.
Posting Komentar untuk "TOTALITAS, MERAWAT DAN SABAR KUNCI KESUKSESAN "