YANG PENTING BAROKAH
Alhamdulillah selain bisa survei calon madrasah ranting, kami ditakdirkan oleh Alloh berkesempatan sowan kepada Salah satu tokoh yang sangat bersih hatinya, beliau bercerita panjang lebar tentang gurunya, bahwa rasa rindu selalu hadir, ingin sekali hidupnya dipenuhi Barokah dari Sang Guru, tidak ada harapan lain selain barokah, dan diakui santrinya dunia akhirat.
Barokah pak, sepenting barokah beliau ulang berulang kali, sambil lalu mengusap air mata beliau yang terus bercucuran dari kelopak mata beliau, karena rindu dan ingin terus bersama sang guru, sambil berdoa mudah-mudahan barokah umur pak debunah, saya tidak tega melihat beliau yang totalitas memikirkan santri santrinya dan ummat debunah. Saya berpesan kepada anak jika dimarahin gurunya suruh pak lekkeh atenah pak, disuruh panaremah, disuruh bangga karena pasti ada hikmah, karena dibalik marahnya seorang guru terdapat rasa sayang yang mendalam tutur beliau ber api api, nasehat nasehat beliau suplemen kepada diri, yang jauh dari khidmat kepada guru, nasihat beliau bagaikan asupan gizi, hari itu kami bertiga dinasehatin diajarin bagaimana cara hormat dan ta'dim kepada seorang guru. Sebuah pengabdian yang sangat tulus dan ihlas kepada seorang guru. Kapanpun dan dalam kondisi apapun jika sudah permintaan guru maka saya siap 24 jam dawuhnya. Padahal dalam hati saya jarak beliau lumayan jauh beda kabupaten.
Kalau saya hanya takut jadi pangkeliyen (marah, kesel) dawuh beliau, saya tidak ingin menyakiti hati guru dawuhmya, mengingatkan kami kepada Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Alloh, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)
Pelajaran berharga dan mesti menjadi pegangan kepada kita, agar senantiasa mencari Ridho dari seorang guru, seperti yang telah dilakukan setiap hari oleh Imam Nawawi karena berhati-hatinya kepada seorang guru.
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu (guru) tidak ada satupun yang dapat menghapusnya ".
Habib Abdullah al Haddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba-tiba Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia (murid) seperti mayat dihadapan pemandi mayat.
Tidak heran kalau beliau mempunyai keistimewaan yang luar biasa, disegani, punya kharisma dan banyak orang yang meminta do'a barokah kepada beliau, tiada lain karena pengabdian yang totalitas kepada sang guru, khidmat yang luar biasa kepada guru, beliau cerita dengan penuh penghayatan membuat kami yang mendengarkan antusias.
Diakhir perjumpaan beliau berpesan bahwa semua ini kehendak Alloh, tidak ada yang tidak mungkin jika Alloh sudah berkehendak, beliau sesekali menangis lagi karena rindu kepada Rosululloh SAW, sambil membaca sholawat, dan mengijazahkan kepada kami bertiga beliau terlihat sembab lagi pipinya karena basah rindu sama Rosululloh. Amalkan dengan niat karena mengharap Ridho Alloh karena rindu kepada Alloh, karena ingin mendapat Ridho Alloh bukan lainnya, pelajaran yang sangat berharga, kami diajarin banyak hal oleh beliau, mulai dari cara menghormati guru, takdim kepada guru dan istiqamahnya beliau dalam membaca sholawat.
Semoga terus sehat guru.
Posting Komentar untuk "YANG PENTING BAROKAH"