Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HADAPI TANTANGAN AWAL KEMENANGAN



                                   {Sumber Foro : nu.or.id}

Moh. Abdulloh Zain

Tantangan membuat hidup menarik, dan mengatasinya membuat hidup bermakna. kata JOshua J. Marine. Tantangan pada dasarnya menguatkan, tantangan sebenarnya memberikan pelajaran-pelajaran baru yang belum pernah terwujudkan, tantangangn adalah latihan agar otot-otot menjadi kuat, para pelaut handal tidak pernah lahir dari tepi laut yang dangkal, pendekar tidak pernah lahir tanpa ada peperangan sengit, para filosof ilmuwan dan cendekiawan tidak pernah lahir dari rebahan, mereka lahir dari tantangan-tantangan untuk memberi jawaban terhadap penemuan sebuah penelitian terbarukan. 


Diperlukan ikan yang kuat berenang melawan arus, jika hanya mengapung, orang mati pun bisa, ungkap John Vrowe. Dibutuhkan tubuh dan mental yang kuat untuk menaklukan tantatangan. Pada dasarnya tantantang dan rintangan sefrekuensi dengan kekuatan yang kita miliki, hanya terkadang pikiran yang berkecamuk yang menjadikan beban lebih berat terhadap problematika cobaan yang silih datang berganti, dan pola pikir yang tidak fresh banyak menyebabkan tantangan kecil menjadi besar, seakan tidak mampu dan penyelesaain akhirnya dengan sesuatu yang negatif. 


Ada kisah menarik yang bisa dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya, untuk menguatkan mental dalam menghadapi tantangan tantangan yang silih berganti berdatangan. Ada seorang yang memiliki hotel kenamaan bintang lima, sang ayah menyerahkan estafet manajemen dan pengelolaan kepada anak-anaknya  yang mempunyai latar belakang pendidikan master dalam ilmu perhotelan lulusan kampus elit di Eropa. Setelah bebera tahun dikelola oleh anaknya hotel dengan banyak cabang itu kewalahan dan kelimpungan menghadapi pesaing-pesaing baru. “Otak anak mereka yang encer,, keilmuan tentang perhotelan di luar kepala, tapi ketangguhan untuk berdarah-darah menghadapi tantangan sangat minim bahkan bisa dikatakan nol” tutur sang ayah. Sang ayah mengakui bahwa salah dalam mendidik anaknya, yang dianggapnya cukup melalui bangkus sekolah formal. “ternyata, anak kita harus dididik untuk bersakit-sakit dan berpayah payah, untuk merasakan pahit manisnya kehidupan,sehingga tumbuh menjadi besar dengan mempunyai bekal pengetahuan dalam batinnya. Bahwa hidup adalah perjuangan, dan tantangan hidup bisa dimenangkan melalui namanya perjuangan, dan bahwa kenikmatan hanya bisa didapatkan setelah menaklukkan rintangan dan tantangan. 


Pada suatu ketika saya ketemu dengan salah seorang pengusaha yang lumayan sukses saat ini, dia bercerita sehingga mencapai karir suksesnya, mempunyai beberapa toko, dan usaha dagang diberbagai tempat. Dan hari mempekerjakan banyak orang di berbagai usahanya. “Sebelum saya seperti sekaran saya setiap hari berdagang berjualan petis dan ikan ke berbagai tempat dengan sepeda motor tua, keliling dari berbagai pelosok desa ke desa yang lain, melawan dinginnya angin dan sering basah kuyup karena terjebak hujan di tengah jalan” dari kegigihan dan ketahanan mental menghadapi rintangan dan tantangan hari ini uang datang tanpa di undang, dan melalui gigihnya menghadapi tantatangan dan rintangan. Ternyata nikmatnya perjuangan akan terasa nikmat, setelah kita jungkir balik melewati rintangan tantang tanpa rebahan, tapi melalui pahitnya perjuangan. 


KIsah terakhir dari banyak kisah menarik para pemenang yang mampu menjadi pemenang adalah kisah seorang teman yang tidak mempunyai banyak uang, tapi mempunyai keinginan tinggi untuk melanjutkan ke jenjang kuliah yang lebih tinggi, berasal dari keluarga yang tidak kayak harta, dan saudara yang juga hidup sederhana, modalnya hanya ingin menaklukan tantangan, karena dia berkeyakinan bahwa rebahan dan tidak punya tantangan adalah awal dari kekalahan. Untuk membayar uang kuliah dia terus berkeyakinan bahwa jika lulus dan diterima menjadi mahasiswa, Alloh pasti akan menjamin dengan caranya Alloh. Dia hanya terus berdo’a kepada Alloh agar dipermudah menghadapi tantangan demi tantangan. Sehingga menjelang akhir ada bebera dosennya yang memberikan uang, untuk membayarkan UKT / SPP, ada juga orang terdekatnya memberikan pinjaman, dengan perjanjian-perjanjian jika punya bayar jika tidak anggap shodaqoh, dan seiring menjelang akhir pembayaran ada banyak rezeqi dari Alloh yang diberikan kepadanya pada akhirnya uang untuk bayar SPP cukup bahkan lebih. Bukannya kemudahan akan datang setelah kita tidak menyerah menghadapi tantangan. Hari ini sang teman selain juga fokus kuliah dia juga berbagi waktu dengan mencari tambahan rezeqi untuk mengirim orang tua di desa, dan tabungan untuk membayar SPP yang akan datang. Hidup ini indah jika kita pandai pandai bersyukur atas nikmatNya. dan terus yakin bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan sesuai dengan Firman Alloh dalam QS al-Insyarah. 


Pada dasarnya keperkasaan dan kemulian seseorang ditentukan sejauh mana ia membebaskannya dirinya dari kebergantungan pada orang lain. Ada pesan menarik dari seorang teman “Ngarep ka manossah adalah awal dari kakastaan”  Keperkasaan ditentukan setelah melihat kesulitan yang dihadapi sebagai tantatangan yang harus ditaklukkan. Dengan melihat potensi positif yang ada pada diri, bukan fokus terhadap kekurangan yang kita miliki, fokus dan istiqomah memandang masa depan cerah, dengan sikap optimis bahwa semua tantangan hanya bumbu penyedap kesuksesan bukan batu penghambat apalagi penghadang kesuksesan dimasa depan. Semua itu bisa kita pelajari dalam pendidikan pesantren, dan dalam kehidupan nyata, sebagaimana kisah kisah di atas.  jangan rebahan bangun cari tantangan-tantangan maka akan lahirkan keperkasaan. Semoga berkah. 

Posting Komentar untuk "HADAPI TANTANGAN AWAL KEMENANGAN"