SKENARIO TERBAIK
Lupakan Yang Kau Berikan,Ingat Orang Yang Memberi
Suatu
saat saya berjalan menyusuri sebuah jalan kecil, lari pagi melepas malas dipagi
hari, seketika HP berdering ada sahabat lama menelpon, ingin meminjam uang
karena punya kebutuhan mendesak, langsung saja saya cek saldo di rekening
ternyata adanya tidak banyak dan jauh dari kebutuhan teman. Langsung saja saya
transfer adanya, merasa iba dengan kebutuhannya.
Ada
pesan Whatsaapp masuk ternyata dia sedang dipaksa membayar kontrakan
yang sudah sampai tempo pembayarannya, jika tidak maka harus angkat kaki,
meninggalkan kontrakan tempat dia berteduh bersama dengan orang-orang yang ia
cintai, kebetulan dia sedang tidak memegang uang karena habis untuk kebutuhan
sehari-hari dan kebutuhan berobat keluarganya.
Rupanya dia Bahagia, karena masih bisa tinggal dikontrakan yang sempit, hanya ingin menyambung hidup, kebutuhan besok menunggu rezeqi besok, dan apa yang mau dimakan besok mencari besok, dai tak henti-hentinya berterimakasih, padahal bantuan saya tidak seberapa dibandingkan kebutuhan dia, mendengarkan angka yang dia butuhkan, saya menarik napas, nominal itu, sebenarnya bagi kebanyakan orang bukan masalah tapi bagi teman saya sebuah masalah besar.
Melanjutkan perjalanan di perantauan, jauh dari keluarga dan teman teman dekat terkadang lebih berat dbandingkan dikampung halaman sendiri, saya merenung, saya mengembara ke dalam sanu bari. Saya melihat betapa luar biasanya Alloh mengajarkan sesuatu yang sangat berharga kepada hamba-hambanya jika kita mau berpikir, betapa banyak nikmat yang kita miliki setiap hari yang harus kita syukuri.
Namun di situlah saya
belajar bahwa skenario terbaik dalam hidup bukanlah saat kita menerima banyak,
melainkan ketika kita bisa memberi meski hanya sedikit. Terkadang, hal kecil
yang kita anggap sepele bisa menjadi penyelamat besar bagi orang lain. Dan di
balik itu semua, Alloh sedang menulis kisah indah untuk kita, kisah tentang
memberi tanpa menghitung, dan menerima balasan dari arah yang tak pernah
disangka.
Dari kisah sederhana ini kita belajar, bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari apa yang kita terima, melainkan dari apa yang mampu kita berikan, meski kecil nilainya. Allah mengajarkan bahwa setiap kebaikan, sekecil apapun, bisa menjadi jawaban besar bagi orang lain.
Hidup adalah
perjalanan safa–marwa yang penuh gelisah dan harap. Namun sebagaimana air zam-zam
yang mengalir tanpa henti, pertolongan Allah selalu hadir di waktu yang tepat,
pada cara yang tak pernah kita duga.
Posting Komentar untuk "SKENARIO TERBAIK"