Humor sebagai Katalisator Kesuksesan
Kebersamaan kekompakan akan melahirkan kekuatan
Moh. Abdulloh Zain
Kemarin sore, saya tertegun melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh teman di grup WhatsApp. Foto tersebut disertai dengan caption singkat namun sarat makna, "Pantang pulang sebelum malam." Kalimat tersebut mengandung arti yang dalam, mengingatkan saya bahwa selama pintu kampus masih terbuka, menghabiskan waktu di dalam kampus untuk fokus mengerjakan tugas adalah hal yang harus dilakukan. sehingga oleh bagian teman yang lain, dibalas semangatnya luar biasa, dan goyonan lain yang bernuansa baik dan posotif.
Bagi saya melihat perjuangan seorang teman, yang datang dari jauh, dari Sorong, Papua, menuju Surabaya dengan membawa anak kecil dan meninggalkan keluarganya demi melanjutkan studi di jenjang doktoral, saya semakin tersentuh. Perjuangannya bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi seorang perempuan dengan dedikasi tinggi untuk menempuh pendidikan tertinggi, sebuah pengorbanan yang tidak banyak dilakukan oleh banyak orang.
Saya pun teringat betapa sulitnya membagi waktu antara merawat anak yang masih belia dan menyelesaikan berbagai tahapan dalam pendidikan doktoral. Hal ini mengingatkan saya pada pesan yang pernah disampaikan oleh Direktur pada awal masuk: proses pendidikan di jenjang doktoral akan banyak memberikan pelajaran hidup. Ada banyak benturan yang harus dihadapi antara keluarga, pekerjaan, dan pendidikan, yang sering datang bersamaan dan mendesak. Dinamika kehidupan yang silih berganti ini memang tidak mudah dihadapi.
Untuk bisa tetap fokus dan menyelesaikan semua tantangan, penting untuk mensterilkan waktu dan memenuhi deadline, meskipun kadang-kadang mood belajar bisa naik turun. Salah satu cara untuk menjaga semangat adalah dengan saling memberi dukungan dan motivasi. Saya teringat dengan pesan dari seorang guru yang menyarankan agar kami saling memberi semangat di grup WhatsApp, atau yang lebih sering disebut dengan "tal mentalan" oleh anak pondok. Meski terkadang gojlokan dalam grup bisa berlebihan, tapi kehangatan kebersamaan sangat terasa dengan adanya goyonan, menurut seorang teman "Budaya begini harus disemarakkan," dengan tujuan untuk menggugah semangat dalam menyelesaikan tahapan penulisan disertasi.
Goyonan yang ada dalam grup ini bukanlah untuk merendahkan atau membuli, melainkan sebagai cara untuk memotivasi satu sama lain dengan cara yang ringan namun efektif. Goyonan ini bertujuan untuk menjaga semangat belajar, membangun chemistry kekeluargaan, dan menciptakan kebersamaan di antara teman-teman seangkatan. Dengan cara ini, energi positif bisa tercipta dalam grup WhatsApp, sehingga suasana tetap segar dan motivasi untuk menyelesaikan tugas tetap terjaga. Motivasi ekstrinsik seperti ini, meskipun disampaikan dengan guyonan, tetap memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk membantu teman-teman terus semangat, selama tidak menyinggung perasaan satu sama lain.
Goyonan dalam proses penyelesaian disertasi, meskipun terkesan ringan dan kadang berlebihan, sebenarnya memiliki banyak manfaat yang tidak bisa diremehkan. Pertama, goyonan ini bisa menciptakan suasana yang lebih santai dan mengurangi tekanan yang seringkali muncul ketika menghadapi deadline atau tantangan dalam penulisan disertasi. Ketika bekerja di bawah tekanan, kadang-kadang kita membutuhkan jeda untuk melupakan sejenak beban yang ada, dan goyonan bisa menjadi sarana untuk melepaskan stres tersebut. Selain itu, humor bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Dalam banyak penelitian, terbukti bahwa lingkungan yang menyenangkan dapat mempercepat pemecahan masalah dan meningkatkan kinerja individu.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh Michael J. Apter pada tahun 1982, ditemukan bahwa humor dapat meningkatkan kemampuan individu untuk berpikir kreatif dan berinovasi. Begitu juga dalam dunia akademik, banyak penulis disertasi yang menemukan ide brilian mereka setelah beristirahat sejenak dan menikmati waktu bercanda dengan teman-teman seangkatan. Misalnya, dalam pengalaman saya sendiri, setelah sesi "goyon-goYon" dalam grup WhatsApp, ide-ide baru untuk pengembangan teori dalam disertasi sering kali muncul secara tak terduga. Tentu saja, ini bukan berarti goyonan harus mengganggu konsentrasi, tetapi mampu memberikan ruang bagi otak untuk berpikir dengan cara yang lebih segar.
Akhirnya, goyonan dalam proses ini bukan hanya tentang humor semata, tetapi juga tentang memperkuat hubungan antar teman dan menciptakan semangat juang bersama dalam mengatasi tantangan akademik. Seperti yang terlihat dalam contoh-contoh di atas, goyonan ini menciptakan rasa kekeluargaan yang erat dan memotivasi kami untuk tidak mudah menyerah. Dengan tetap menjaga suasana yang menyenangkan, disertasi yang awalnya terasa menegangkan pun bisa diselesaikan dengan penuh semangat dan kreativitas yang tinggi. Maka, goyonan bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi menjadi bagian penting dalam membangun suasana positif untuk menyelesaikan tugas akademik dengan lebih baik.
Apakah dengan guyonan seseorang bisa menumbuhkan rasa semangat dalam berproses ataukah bisa membuat kita menjadi pribadi yang termotivasi dengan adanya guyonan tersebut. Dan tidak semua orang sama cara berfikirnya. malah ada yang jadi mender gara-gara guyonan bagi mereka yang psimis.
BalasHapus"Pantang pulang sebelum malam" adl kata kata ini mengingat saya akan susah senangnya dipondok yang mana bisa diartikan pantang pulang sebelum alim,
BalasHapusDan memang betul bahwa untuk mengimbangi kata kata itu kita harus punya grup yang isinya guyonan namun memberikan semangat dalam guyonan itu. Terimakasih pak aab mengingatkan kami akan masa lalu dan bersiap untuk masa depan.
Semangat
HapusMantab gus, grup WA itu menjadi tagihan, penggerak, dan motivasi agar sinyal disertasi terus menyala. Jangan lelah sblm merasakan nikmatnya menjadi promovendus yg siap disidang mulia🔥🤩ðŸ¤
BalasHapusDan kita nanti akan tertegun kok bisa nulis ratusan lembar, bisa menemukan teori baru atau mengkritisi teori yang sudah ada. Kok bisa ya.... Ternyata karena Group WA
HapusKesuksesan di masa mendatang, proses lah yang kan menentukan.
BalasHapusSaya sangat termotivasi sekali dengan beliau yang selalu memberikan eksistensi semangat yang luar biasa kepada para pelajar yang ingin mengubah dirinya menjadi sukses seperti beliau.
Masuk di akal jika kita tdak refreshing otak maka cara berfikir pun agak lemut semuanya butuh istirahat baik otak badan dll jika tdak ada resreshing maka dampaknya sangat fatal baik badan otak dll menurut saya mutivasi ini benar bahwa dengan sedikit guyonan bisa men istirahatkan otak
BalasHapusArtikel ini menyampaikan pesan yang penting tentang peran humor dan kebersamaan dalam menciptakan semangat dan kesuksesan, terutama dalam konteks akademik. Penulis dengan cerdas menunjukkan bagaimana humor, meskipun terkadang terkesan ringan atau berlebihan, dapat menjadi katalisator yang efektif untuk mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan mempererat hubungan antara teman seangkatan. Goyonan di grup WhatsApp, yang tujuannya bukan untuk merendahkan tetapi untuk memotivasi, dapat menciptakan atmosfer yang mendukung proses belajar dan penyelesaian tugas akademik, seperti disertasi.
BalasHapusSelain itu, artikel ini juga menggambarkan tantangan besar yang dihadapi oleh individu yang menempuh pendidikan tinggi sambil mengatur kehidupan pribadi, seperti yang dialami oleh teman penulis yang datang dari Papua. Cerita ini menambah kedalaman artikel, menunjukkan bahwa perjuangan dan pengorbanan dalam dunia pendidikan sangatlah besar, namun dukungan dan semangat bersama dapat membuat perjalanan ini lebih mudah dan bermakna.
Humor sebagai alat untuk menjaga semangat, mengurangi stres, dan mendorong kreativitas adalah konsep yang sangat relevan, dan artikel ini menyampaikannya dengan cara yang positif dan inspiratif.
Artikel ini menyampaikan pesan yang penting tentang peran humor dan kebersamaan dalam menciptakan semangat dan kesuksesan, terutama dalam konteks akademik. Penulis dengan cerdas menunjukkan bagaimana humor, meskipun terkadang terkesan ringan atau berlebihan, dapat menjadi katalisator yang efektif untuk mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan mempererat hubungan antara teman seangkatan. Goyonan di grup WhatsApp, yang tujuannya bukan untuk merendahkan tetapi untuk memotivasi, dapat menciptakan atmosfer yang mendukung proses belajar dan penyelesaian tugas akademik, seperti disertasi.
Selain itu, artikel ini juga menggambarkan tantangan besar yang dihadapi oleh individu yang menempuh pendidikan tinggi sambil mengatur kehidupan pribadi, seperti yang dialami oleh teman penulis yang datang dari Papua. Cerita ini menambah kedalaman artikel, menunjukkan bahwa perjuangan dan pengorbanan dalam dunia pendidikan sangatlah besar, namun dukungan dan semangat bersama dapat membuat perjalanan ini lebih mudah dan bermakna.
Humor sebagai alat untuk menjaga semangat, mengurangi stres, dan mendorong kreativitas adalah konsep yang sangat relevan, dan artikel ini menyampaikannya dengan cara yang positif dan inspiratif.